IDENTIFIKASI KUAT ACUAN KAYU LONTAR DAN KAYU KELAPA

  • Fidel F. Mboroh Prodi Teknik Sipil, FST Undana
  • Elia Hunggurami Prodi Teknik Sipil, FST Undana
  • Sudiyo Utomo Prodi Teknik Sipil, FST Undana
Keywords: Kayu, Kode Mutu, Kekuatan Kayu, Tekan Tegak Lurus Serat, Tekan Sejajar Serat,, Kekuatan Lentur, Modulus Elastisitas Lentur

Abstract

Berdasarkan pengujian secara fisis diperoleh kode mutu dari kayu lontar dan kayu kelapa berada di antara kode mutu E11 hingga E13. Nilai rata-rata hasil pengujian kuat tekan tegak lurus serat kayu: Lontar = 5,03 MPa, Kelapa = 4,93 MPa. Nilai rata-rata hasil pengujian kuat tekan sejajar serat kayu: Lontar = 32,53 MPa, Kelapa = 29,20 MPa. Nilai rata-rata hasil pengujian kuat lentur berdasarkan beban maksimum kayu:  Lontar = 90,31 MPa, Kelapa = 77,25 MPa. Nilai rata-rata hasil pengujian kuat lentur berdasarkan lendutan izin kayu:  Lontar = 27,99 MPa, Kelapa = 24,93 MPa. Nilai rata-rata hasil pengujian modulus elastisitas lentur kayu: Lontar = 15167,94 MPa, Kelapa = 13976,42 MPa.  Nilai persentase perbandingan uji kuat tekan tegak lurus serat antara kayu yang diteliti terhadap kuat acuan SNI 7973:2013: Lontar = 24,38%, Kelapa = 22,74%. Nilai persentase perbandingan uji kuat tekan sejajar serat: Lontar = 50,71%, Kelapa = 39,33%. Nilai persentase perbandingan uji kuat lentur antara kayu yang diteliti berdasarkan beban maksimum:  Lontar = 247,45%, Kelapa = 209,15%. Nilai persentase perbandingan uji kuat lentur antara kayu yang diteliti berdasarkan lendutan izin:  Lontar = 10,13%, Kelapa = 6,78%. Nilai persentase perbandingan modulus elastisitas Lontar = 23,41%, Kelapa = 15,72%.

 

References

ASTM 4442-92. (2003). Standard Test Methods for derection Moisture Content Measurement of Wood-Base materials. United States.
Astri, Novita Sitompul. (2009). Sifat Fisis Mekanis Balok Laminasi Dari Batang Kelapa (Coco Nucifera L) Dan Kayu Kemiri (Aleurites Moluccana Wild).Medan: Universitas Sumatera Utara.
Awaludin, Ali dan Inggar Septhia I. (2005).Konstruksi Kayu. Yogyakarta: Universitas Gajah Madah.
Badan Standarisasi Nasional. (1961). Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI). Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (1995). SNI 03-3958:1995 Tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium. Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (2002). SNI 03-6850-2002 Tata Cara Konstruksi Kayu Indonesia. Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (2013).SNI 7973:2013 Spesifikasi Desain Untuk Konstruksi Kayu. Jakarta: BSN.
Dumanauw, J. F. (2001). Mengenal Kayu. Yogyakarta: Kanisius.
Iswanto, A.H. 2008. Sifat Fisis Kayu: Berat Jenis Dan Kadar Air pada Beberapa Jenis Kayu. Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Jihannanda, P. (2013). Studi Kuat Lentur Balok Lainasi Kayu Sengon Dengan Kayu Kelapa Di Daerah Pati Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Najih, M. (2017). Analisis Kekuatan Lentur Kayu Laminasi Dari Kayu Kelapa Dan Kayu Durian. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Puspantoro, B. (1992). Konstruksi Bangunan Gedung. Yogyakarta: Andi Offset.
Sulc, V. K. (1984). Coconut Palm Wood Utilization. Zamboanga, Philipines: Tecnical Documen No.2 UNDP-FAO of the United Nation.
Tambunan, P. (2010). Potensi Dan Kebijakan Pengembangan Lontar Untuk Menambah Pendapatan Penduduk. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.
Published
2021-07-09
How to Cite
Mboroh, F. F., Hunggurami, E., & Utomo, S. (2021). IDENTIFIKASI KUAT ACUAN KAYU LONTAR DAN KAYU KELAPA. Jurnal Teknik Sipil, 10(1), 49-62. Retrieved from https://sipil.ejournal.web.id/index.php/jts/article/view/394

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.