EVALUASI SISTEM DRAINASE DI NAIMATA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kapasitas saluran eksisting dalam menampung dan mengalirkan air hujan serta mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan genangan air hujan yang terjadi di daerah Naimata pada Jalan Taebenu. Dalam penelitian ini dilakukan survey lokasi secara langsung untuk meninjau kondisi eksisting saluran, terdapat 6 saluran drainase berpenampang persegi. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan 20 tahun terakhir tahun 2004-2023 dari stasiun Meteorologi Eltari. Hasil analisis frekuensi curah hujan dan uji kecocokan digunakan metode Log Pearson Type III dengan nilai curah hujan pada kala ulang 5 tahun sebesar 155,955 mm. Nilai intensitas curah hujan dihitung menggunakan rumus Mononobe yang mana nilai tersebut dipergunakan untuk menghitung debit banjir metode rasional. Hasil perhitungan didapat keenam saluran tidak memenuhi kapasitas debit yang ditampung (QEKS ≤ QR ) sehingga diberikan solusi dengan pengerukan sedimentasi didapat saluran A5 dan saluran A4 memenuhi kapasitas debit yang ditampung. Solusi redimensi saluran dilakukan pada saluran A3, A2, A1, dan saluran B dikarenakan tidak memenuhi kapasitas debit yang ditampung. Sehingga ketika dilakukan redimensi saluran keempat saluran tersebut sudah memenuhi kapasitas debit yang ditampung (QEKS ≥ QR ).
This research aims at determening capacity of existing channels to accommodate and convey rainwater and find out the right solution to overcome the problem of rainwater puddles that occur in the Naimata area on Jalan Taebenu. A direct location survey was carried out to review the condition of the existing channels. There are 6 drainage channels with a square cross section. The rainfall data used is those from the last 20 years 2004-2023 of Eltari Meteorological Station. Analysis shows that rainfall frequency and suitability test used the Log Pearson Type III method with a rainfall value at the 5 year return period is 155.955 mm. The rainfall intensity value was calculated using the Mononobe formula and flood discharge was calculated by the rational method. It is shown that those the six channels do not meet the discharge capacity (QEX ≤ QR ) so the solution provided was sedimentation dredging to make channel A5 and channel A4 meet the capacity of the discharge. Redimension was carried out on channels A3, A2, A1, and channel B because they did not meet the discharge capacity. Applying these solutions capacity of the four mentioned channels can accommodate the discharge (QEX ≥ QR ).
References
Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga. (2021). Permen PUPR No.15/P/BM/2021, Tentang Pedoman Desain Drainase Jalan. Jakarta.
Shahin, M.Y., Walter, J. . (1994). Pavement Maintenance Managemenet for Roads and Streets Using the PAVER System. US Army Corps of Engineers. New York.
Soewarno. (1995). Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data Jilid 1. Bandung: Nova.
Sri Harto Br. (1993). Hidrologi: Teori, Masalah, Penyelesaian. Yogyakarta: Nafiri Offset.
Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi
Copyright (c) 2025 Jeannetha C. Pabiban, Judi K. Nasjono, Wilhelmus Bunganaen

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.